Muhasabah

LAUTAN AIR MATA
Ibnu Aljauzy

Berkata Mali Ibnu Dinar, “Wahai saudaraku, bertaubatlah kepada Allah dan tinggalkan jalan hidupmu yang menyimpang. Semoga Allah Swt. Menyembuhkan rasa sakit yang engkau derita, dan mengampuni dosa-dosamu dengan kemuliaanNya”.  Wahai saudaraku! Menghadaplah ke kiblat pertemuan menuju Tuhanmu dan berpalinglah dari kesinambungan kesesatan dan hawa nafsumu. Isilah sisa-sisa hidupmu dengan ketaatan. Bersabarlah dalam rangka meninggalkan godaan syahwat, sungguh bersabar dalam rangka ketaatan di dunia jauh lebih ringan disbanding bersabar terhadap siksaan di neraka.
Wahai tawanan dunia, budak nafsu, tempat segala dosa dan gudang semua kesalahan, ingatlah apa yang telah engkau lakukan. Waspada dan takutlah terhadap Tuhanmu yang mengetahui hatimu apabila ia tak memperdulikanmu, engkau akan diusir dari hadapanNya dan dijauhkan dari sisiNya serta dihalangi menemui para kekasihNya, sehingga engkau tidak mendapatkan perhatian dan terkungkung oleh kerugian.
Wahai yang menukar keabadian dengan kefanaan, belum tampakkah bagimu kerugian? Alangkah indahnya hari-hari kemesraan dan alangkah pahitnya hari-hari tanpa perhatian. Tidak akan baik nasib suatu kaum sehingga mereka meninggalkan tempat tidur dan menghidupkan malam dengan membaca Alquran, serta berjaga di waktu malam dengan berdiri dan sujud untuk sang penyayang.
Wahai budak kejahatan! Betapa sering engkau bermaksiat lau Kami tutupi, betapa banyak engkau merusak  pintu larangan lalu Kami perbaiki, dan betapa sering kami mengeluarkan air matamu karena takut tapi tidak pernah menetes. Berkali-kali kami memohon kepadamu untuk menjalin hubungan dengan melakukan ketaatan tapi engkau lari dan menjauh. Berapa banyak nikmat yang dilimpahkan kepadamu tapi engkau tidak mensyukuri. Engkau telah ditipu oleh dunia dan godaan nafsu, sedangkan engkau tidak mendengar dan tidak melihat. Aku tundukkan alam kepadamu tapi engkau malah ingkar. Engkau meminta menetap di dunia padahal dunia hanyalah jembatan bagi mereka yang lewat.  
Saudarku, apakah yang membuat kamu mengantuk sedang kamu terjaga? Apakah yang membuat kamu bingung sedang kamu mengetahui? Apakah yang membuat kamu mabuk sedang kamu sadar? Apakah yang membuat kamu demikian santai sedang kamu akan dituntut? Apakah yang membuat kamu menetap sedangkan kamu akan pindah? Belum tibakah saatnya mereka yang terpulas  untuk bangun? Belum tibakah waktunya mereka yang terbuai oleh kalalaian untuk mengambil nasihat? Ketahuilah bahwasanya semua manusia di dunia ini sedang melakukan perjalanan, maka beramallah untuk dirimu yang akan menyelamatkanmu dari adzab neraka pada hari kebangkitan.
Saudaraku, sampai kapankah kamu menunda-nunda amalan? Sampai kapankah kamu menambah impian? Sampai kapankah kamu terpedaya oleh kesempatan yang diberikan? Sampai kapankah kamu tidak mengingat datangnya kematian? Semua hasil usahamu hanyalah untuk tanah. Apa yang dibangun semua akan hancur, segala yang kamu kumpulkan akan pergi dan seluruh amalanmu akan tertulis dalam satu kitab yang disiapkan untuk hari perhitungan.
Meskipun hanya satu keburukan yang dilakukan, akan tetapi Sesungguhnya ada 10 macam hal yang tercela mengiringi Keburukan:
1.        Bila seorang hamba melakukan dosa berarti ia telah membuat Allah Swt. Murka, sedang Allah Maha berkuasa atasnya.
2.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti ia telah menjadikan iblis bersuka ria.
3.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti Ia telah menjauh dari surga.
4.      Bila seorang hamba melakukan dosa berarti Ia telah mendekat ke neraka.
5.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti Ia telah menyakiti sesuatu yang paling ia cintai, yaitu dirinya.
6.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti ia telah mengotori jiwanya yang sebelumnya suci.
7.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti ia telah menyakiti malaikat yang mengawasinya.
8.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti ia telah membuat ia telah membuat Nabi Saw. Bersedih di dalam kuburnya.
9.       Bila seorang hamba melakukan dosa berarti ia telah mempersaksikan langit dan bumi atas kemaksiatannya.
10.    Bila seorang hamba melakukan dosa berarti Ia telah mengkhianati semua manusia serta Tuhan semesta alam.
Wahai orang yang selalu melakukan kesalahan dan kemaksiatan, yang senantiasa meninggalkan perintah-perintah Arrahman, yang senantiasa menuruti kesesatan  yang membinasakan, sampai kapankah engkau melakukan kejahatan? Sampai kapankah engkau lari dari segala yang mendekatkanmu pada Tuhanmu? Engkau mendambakan di dunia sesuatu yang tidak dapat ia penuhi, dan berlindung dari siksa akhirat dengan sesuatu yang tidak ia miliki. Engkau tak yakin dengan rezeki Allah Swt. Yang telah ditetapkan bagimu dan tidak pula melaksanakan segala yang telah Allah Swt. Wajibkan atasmu.
Saudaraku, demi Allah! Tidak akan bermanfaat bagimu segala nasihat, berbagai peristiwa tidak akan membuatmu bergeming, zaman tidak bias menyadarkan dirimu dari segala perbuatan maksiat yang engkau perbuat dan penjaga kematian tidak dapat membuat engkau mendengat peringatan. Seakan-akan engkau tidak akan pernah mati, bahkan hidup untuk selama-lamanya.
Demi Allah! Telah beruntung orang-orangyang menghindari dosa-dosa dan telah selamat orang-orang yang takut terhadap siksa neraka. Tapi, mengapa engkau masih tetap melakukan kejaatan dan dosa-dosa. Saudaraku, tolaklah dunia ini sebagaimana para shalihin telah menolaknya. Siapkanlah perbekalan untuk suatu perpindahan yang tidak dapat dihindari dan ambillah perjalanan dari bergantinya hari dan bergilirnya tahun.
Saudaraku, segeralah bertaubat dari dosa. Ikutilah jejak orang-orang yang bertaubat dna tempuhlah jalan yang dilalui oleh orang-orang yang akan kembali kepada Allah Swt., yakni orang-orang yang telah mendapatkan taubat dan pengampunan. Paksalah dirimu dalam mencari keridhaan Sang Penyayang. Engkau saksikan mereka dikegelapan malam tengah beribadah, senantiasa membaca kitabullah dengan jiwa-jiwa yang dipenuhi rasa takut dan hati-hati  yang bergetar. Mereka meletakkan kening mereka di atas pasir, lalu mengajukan permohonan kepada Dzat Yang Maha Melihat tapi tak Nampak oleh mata.
Wahai saudaraku yang lalai, sadarlah! Wahai kalian yang bergelimang dosa, berhentilah dan dengarkanlah peringatan ini. Demi Allah! Katakana kepadaku siapakah yang lebih buruk kondisinya daripada orang yang diperbudak oleh nafsunya? Siapakah yang lebih merugi perdagangannya daripada orang yang menukar akhirat dengan dunianya? Alangkah hebatnya kelalaian yang telah meliputi hati-hati kalian dan alangkah dahsyatnya kebodohan yang telah menutupi aib-aib kalian.
Tidakkah kalian melihat pedang-pedang maut di sekitarmu berkilauan dengan gemerincingnya yang menggema? Para utusanNya telah datang, kedatangannya yang tiba-tiba menghapuskan segala alas an. Panah-panahnya siap dilepaskan dan ubun-ubun kamu berada dalam cengkramannya.
Sampai kapankah kalian akan tetap berada dalam kondisi seperti itu? Apakah kalian berupaya untuk dapat hidup selamanya? Sekali-kali tidak! Demi Dzat Yang Esa dna tumpuan segala sesuatu, sesungguhnya maut selal menguntai dan ia tidak membedakan bapak dan anak. Oleh sebab itu, bersungguh-sungguhlah dalam berkhidmat kepada Tuhanmu. Tinggalkanlah smeua dosa, semoga Allah Swt. Melindungimu.
Saudaraku, sampai kapankah engkau lalai dengan tidurmu? Tidak maukah engkau beribadah di waktu siang dan malam? Tidakkah engkau perhatikan, dimana para penghuni istana-istana dan rumah-rumah mewah itu? Demi Allah! Mereka telah dikelilingi oleh gelas-gelas kematian dan disambar oleh maut, sebagaimana burung menyambar biji-bijian. Tak ada di dunia ini kekekalan bagi makhluk, sungguh kitab telah dilipat dan pena pun telah kering.
Saudaraku, berapa harikah yang telah engkau habiskan untuk mengulang-ulangi kata “nanti”, betapa banyak waktu yang kau sia-siakan dnegan melalaikan kewajibanmu. Tetapi, betapa banyak telinga yang sempurna pendengarannya tapi tidak dapat digetarkan oleh peringatan dan ancaman.
Saudaraku, belenggulah jiwa-jiwa kalian dengan tali kekang! Belenggulah kerinduan di hati-hati kalian dari kemaksiatan, bacalah lembaran-lembaran ’ibrah (perjalanan) dengan penuh pemahaman. Wahai yang ajal selalu mengikutinyan dan impiannya jauh kedepan, janganlah berlumur dengan  segala kejahatan. Waspadalah wahai yang sedang terlelap, betapa panjang masa yang engkau lalaikan. Dunia ini seluruhnya hanyalah impian dan yang paling manis padanya hanyalah mimpi yang kacau tak beraturan. Pemikiran orang tua (dewasa) di dunia ini seperti anak-anak. Siapa pun yang mengalahkan nafsunya, dialah yang perkasa. Sungguh kelalaian ini telah menggunung dan musibah telah berdatangan, innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun.
Wahai yang menempuh usia dengan melanggar batasan-batasan Allah Swt.! Tangisilah musibah yang menimpa dirimu, barangkali engkau seorang yang terusir. Wahai orang yang umurnya semakin melaju! Masa yang telah lalu tak akan kembali kepadamu. Peringatan demi peringatan telah memperdengarkan nasihat dan petunjuknya kepadamu. Uban pun telah mengabarkan bahwa engkau sedang menuju kematian dan akan diratapi orang, bahkan lisan I’tibar (peringatan) telah berseru memanggilmu.
Saudaraku, ini adalah saat-saat untuk kembali kepada Alah Swt. Beristighfarlah (memohon ampunlah) dan angkatlah diri dari lembah dosa dan kenistaan! “barang siapa yang telah berusia empat puluh tahun sedang kebaikannya belum mengalahkan keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap memasuki api neraka.”
Wahai orang yang kelalaiannya telah menimbun dan mabuknya telah berkepanjangan, renungkanlah kelembutan Tuhan dan kebaikanNya kepadamu. Aku bersumpah demi Allah keadamu, lenyaplkan beban-beban dosa dan kesalahan dengan bertaubat dan hadapkan hatimu ke hadirat Dzat Yang Maha Mengetahui kegaiban. Lalu cucilah mukamu dengan tetesan-tetesan air mata, kemudian berselimutlah dengan pakaian ketundukan dna kerendahan!
Saudaraku! Waspadalah terhadap kelalaian, karena tidurnya orang yang lalai adalah sangat lelap. Singsingkanlah lengan bajumu demi akhirat, karena dunia hanyalah tempat persinggahan dan dalam melaluinya kita dibebani kewajiban.
Wahai saudara-saudaraku, tidakkah kamu menangis karena rindu kepada Allah? Ketahuilah, siapa yang menangis karena rindu kepada Allah Swt., maka tidak akan diharamkan untuknya memandang Allah Swt. Saat dia Nampak dengan rahmatNya dan muncul dengan ampunanNya. Sangat besar kemurkaan Allah Swt. Kepada orang-orang yang durhaka.
Wahai saudara-saudaraku, tidakkah kamu menangisi kehausan yang menimpa pada hari kiamat? Pada hari dimana manusia dibangkitkan sedang bibir-bibir mereka melelh kehausan. Mereka tidak menemukan air kecuali telaga rasul Saw., maka segolongan manusia diizinkan untuk minum dan segolongan yang lain dilarang mendekat. Ketahuilah, bahwasanya siapa yang kehausan pada hari itu, maka akan diberi minum oleh Allah Swt. Dari mata air surge Firdaus.
Saudaraku! Dunia adalah racun pembunuh, sedangkan jiwa yang lengah terhadap tipuannya. Betapa banyak pandangan yang mendatangkan kenikmatan di dunia sedangkan akibatnya demikian pahit dirasakan di akhirat. Wahai anak cucu Adam! Hatimu sangat lemah dan akalmu sangat picik, padahal matamu demikian liar, lidahmu memetik dosa dan ragamu bersusah payah mengumpulkan sesuatu yang akan binasa. Berapa banyak pandangan yang dianggap remeh telah menjadikan kaki terpeleset dari kebenaran.
Saudaraku! Hingga kapan kelalaian berlanjut, sedangkan tuntutan pasti datang tanpa bias ditunda. Demi Allah aku bersumpah atas kamu! Bersungguh-sungguhlah mengisi hari-harimu dengan nilai-nilai yang baik dan bersiap-siaplah untuk menyambut kedatangan ajal. Sungguh dunia telah mengumumkan kepada kalian untuk berangkat di saat kamu bersenda gurau dengan hal-hal yang bersifat sementara, padahal kamu akan dihisab. Mengaduhlah atas beratnya beban dan buruknya teman, mengaduhlah atas sedikitnya bekal dan jauhnya perjalanan.
Wahai orang-orang yang terpedaya oleh masa depannya, yang terfitnah oleh impian dan angan-angannya yang telah hilang dari jalur kebenaran dan perbuatannya penuh dengan kedustaan! Wahai orang-orag yang asyik bersantai-santai! Sampai kapankah engkau menunda taubat smeentara penundaan itu tidak akan dimaafkan. Telah berlalu engkau masi asyik menghitung pergantian siang dan malam. Akankah engkau diterima atau ditolak? Akankah engkau diperhatikan atau diabaikan? Akankah engkau esok menunggang kendaraan atau malah diseret dengan muka terbentur-bentur? Akankahengkau menjadi penghuni neraka atau menjadi pemilik kenikmatan dan kemewahan? Demi Allah telah beruntung orang-orang yang takut dan telah merugi orangorang yang menolak kebenaran. Ketahuilah! Kepada Allah Swt. Akan kembali segala persoalan.
Saudaraku! Perjalanan itu telah ditetapkan untuk kita, maka untuk apa kita membangun rumah di tempat yang tidak akan kita tinggali? Tahun adalah tempat-tempat persinggahan, bulan adalah fase-fasenya, hari-hari adalah jaraknya, nafsu adalah langkah-langkahnya dan maksiat sebagai penyamun. Keberuntungan adalah syurga dan kerugian adalah neraka. Kita diciptakan melewati 6 masa perjalanan sebelum mencapai tempat kedamaian.
1.        Perjalanan tanah menuju air mani
2.       Dari tulang sulbi menuju rahim
3.       Dari rahim ke atas dunia
4.      Dari permukaan bumi ke liang kubur
5.       Dari kubur ke tempat hisab
6.       Perjalanan dari tempat hisab menuju ke tempat tinggal abadi, neraka atau syurga.
Saat ini kita telah menyelesaikan setengah perjalanan, namun yang tersisa jauh lebih sulit dibandingkan perjalanan sebelumnya.
Wahai yang bila ditimpa kesulitan menjadi kalap, serahkan pengaturan hidupmu padaNya, niscaya engkau akan tenang. Engkau senantiasa mengeluh dan mengaduh sedangkan engkau sebelumnya telah melupakan pekerjaanyang besar. Jika engkau kembali kepadaNya dengan sepenuh hati, akan dipercepat untukmu jalan keluar dari masalah yang engkau hadapi.
Saudaraku, waspadalah terhadap dunia, sesungguhnya rantai kehidupan di dunia akan berakhir. Cukuplah sesuap nasi di dunia ini dan ketahuilah bahwa engkau akan mati.
Saudaraku! Betapa seringnya engkau berpakaian seperti ahli ibadah dan berpenampilan zuhud, sedangkan hatimu dalam keadaan lalai atas apa yang terjadi. Pakaianmu menyiratkan engkau seorang yang bertakwa, sedangkan batinmu diikuti oleh angan-angan. Kecintaan kepadaharta. Kalau pun bukan karena perjuangan yang sungguh-sungguh, maka tidak pantas suatu kaum di sebut laki-laki.
Wahai mereka yang hatinya telah mati, janjimu di dunia memang benar, tetapi di akhirat adalah mustahil. Jika engkau tidak bersegera di waktu muda, maka beramallah di masa tua. Tidak ada lagi senda gurau setelah rambut beruban. Tidaklah berlebihan bila dikatakan pada si tua “Engkau telah menghabiskan masa muda dalam kelalaian, dan di waktu tua engkau menangisinya. Jika engkau mengetahui apa yang telah dicatat darimu, niscaya engkau akan menangis sepanjang malam.”
Saudaraku, sampai kapan engkau  mendengar kisah-kisah mereka dan tidak mau meneladani langkah-langkah mereka? Bertemanlah dengan orang-orang yang bertaubat,  semoga engkau diberi petunjuk untuk mengikuti mereka. Ratapilah jarakmu yang demikian jauh, wahai orang yang terusir. Mohonlah ampunan, semoga dengan kerendahan engkau mendapat kebahagiaan. Lalu ucapkanlah ungkapan ini dengan hati yang tunduk, menyesal dan gundah.
Betapa banyak penyesalan ridak diiringi doa dan tindakan
Yyang seperti itu tidak lain adalah kelemahan dan kemalasan
Betapa sering aku mengulang-ulang perkataan
Perkataan yang tak berguna bila tidak dibuktikan oleh perbuatan.
Sungguh, celaka orang-orang yang matanya tidak dapat menangis, karena sesungguhnya tanda-tanda seseorang diabaikan olehNya adalah kerasnya hati. Hatimu telah pergi dan mencintai hal-hal yang fana dan engkau mengumpulkan yang haram-haram. Ingatlah bahwa apa yang engkau kumpulkan akan di hisab, setelah mati engkau akan meninggalkan semuanya untuk orang lain. 

Komentar